Oleh: Dwiningsih Yekti Hindarini, S.Pd.
Pembelajaran matematika sering kali dianggap sulit oleh peserta didik karena bersifat abstrak. Untuk menjembatani hal tersebut, guru perlu menghadirkan pengalaman belajar yang konkret dan bermakna. Pada pembelajaran kali ini, guru menggunakan media sederhana berupa batang korek api untuk membantu peserta didik memahami konsep pola bilangan. Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery Learning, peserta didik diajak untuk menemukan sendiri pola yang terbentuk melalui kegiatan eksplorasi dan diskusi kelompok.
Pola adalah bentuk atau model yang memiliki keteraturan, baik dalam desain maupun gagasan abstrak. Unsur pembentuk pola disusun secara berulang dalam aturan tertentu sehingga dapat ditentukan suku berikutnya. Pola dapat dipakai untuk menghasilkan sesuatu atau bagian dari sesuatu, contoh dalam dunia desain adalah seperti kertas dinding (wallpaper) dan corak kain. Pola yang paling sederhana didasarkan pada pengulangan: beberapa tiruan sejenis digabungkan tanpa modifikasi. Sedangkan bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan dalam pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Sehingga Pola bilangan adalah suatu susunan bilangan yang memiliki bentuk teratur atau suatu bilangan yang tersusun dari beberapa bilangan lain yang membentuk suatu pola.

Pembelajaran pada materi pola bilangan dapat dilaksanakan dengan menggunakan media sederhana berupa batang korek api. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan diminta menyusun pola dari batang korek api menjadi bentuk persegi dan segitiga bertingkat. Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap pola yang terbentuk dan mendorong mereka menemukan sendiri rumus suku ke-n.
Pada awal kegiatan, guru mencoba membangun suasana kelas yang menyenangkan melalui salam, doa, dan ice breaking “Tepuk Semangat”. Guru kemudian mengajukan pertanyaan pemantik seperti “Jika kita menyusun batang korek api menjadi pola tertentu, apakah jumlah batangnya bisa diprediksi tanpa menghitung satu per satu?” Pertanyaan ini menumbuhkan antusiasme peserta didik untuk bereksperimen dan berpikir kritis. Dalam kegiatan inti, peserta didik aktif berdiskusi dalam kelompok. Mereka mengamati perubahan jumlah batang korek pada setiap pola, menuliskan hasil pengamatan dalam LKPD, dan mencoba menemukan pola bilangan yang terbentuk. Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberi arahan dan menguatkan hasil diskusi. Setiap kelompok kemudian mempresentasikan hasil temuannya, sementara kelompok lain menanggapi secara aktif. Guru memberikan apresiasi berupa tepuk hebat bagi setiap kelompok yang berpartisipasi.
Melalui kegiatan ini, peserta didik menunjukkan peningkatan dalam memahami konsep pola bilangan. Mereka lebih mudah menemukan rumus suku ke-n karena melihat hubungan konkret antara bentuk dan bilangan. Selain itu, kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan tanggung jawab peserta didik meningkat. Pembelajaran menjadi lebih hidup, menyenangkan, dan bermakna. Guru juga menyadari bahwa penggunaan media sederhana seperti batang korek api mampu membuat peserta didik lebih aktif dan antusias dalam belajar.
Pada tahap refleksi, guru mengajak peserta didik berbagi pengalaman tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagian besar peserta didik merasa senang karena bisa belajar melalui kegiatan langsung yang bermakna. Mereka juga mengaku lebih mudah memahami konsep pola bilangan dengan media konkret dibanding hanya dengan penjelasan teori. Guru kemudian memberikan penguatan dan kuis reflektif menggunakan Google Form untuk memperdalam pemahaman mereka. Melalui kegiatan ini, peserta didik menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam hal kolaborasi, berpikir kritis, dan kreativitas. Pembelajaran menjadi lebih bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan. Guru juga merefleksikan bahwa pendekatan inkuiri terbimbing dengan media sederhana sangat efektif untuk membantu peserta didik memahami konsep matematika yang abstrak. Untuk kedepannya saya akan berencana mencoba mengembangkan media digital interaktif untuk memperkaya pengalaman belajar pesera didik.


